Jakarta - Pemerintah Somalia memberikan izin pada Indonesia untuk menggelar operasi militer terhadap bajak laut. Namun, langkah operasi militer tetap harus hati-hati. Negosiasi pun bukan sebuah opsi.
"Pemerintah di mana pun tidak mau negosiasi dengan perompak, kalaupun ada negosiasi, tidak dilakukan atas nama pemerintah, walaupun ada fasilitasi," kata Juru Bicara Kepresidenan Bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah di Istana Negara, Rabu (13/4/2011).
Menurut Faiz, pemerintah Somalia bisa memberikan pernyataan apa saja. Namun, ada fakta bahwa mereka tidak bisa menguasai negaranya sendiri.
"Nanti kita malah membantu melawan lawan-lawan politiknya kalau kita operasi militer," imbuhnya.
Komunikasi dengan pemerintah Somalia saat ini terus dilakukan. Namun dalam skala yang lebih tertutup dan terbatas.
"Hanya saja komunikasi itu juga dibuka dengan pihak-pihak lainnya, yang bisa memberi akses kepada pembajak. Tapi tidak bisa kita detailkan," sambungnya.
Didesak apakah pemerintah sedang menyiapkan opsi penyerbuan, Faiz tidak mau berkomentar banyak. Menurut dia, berdasarkan pengalaman Amerika Serikat, tingkat kesulitan operasi militer cukup tinggi.
"Betul, karena kesulitannya sangat tinggi, apalagi kalau sudah merapat," lanjutnya.
Faiz kemudian memberikan informasi tentang lokasi para perompak dan 20 WNI terakhir. Menurut mantan jubir deplu ini, mereka ada di wilayah Puntland, Somalia.
sumber detikcom
please LIKE one of buttons below if the article interesting